Patung Moai (foto: Atpm)
Pulau Paskah yang memiliki luas 163 kilometer persegi menyimpan hampir 1.000 patung Moai. Patung terbesarnya memiliki bobot 74 ton dan tinggi 10 meter.
Mitologi setempat mengatakan bahwa patung berbobot ton itu dapat berjalan dan mencapai posisinya sekarang. Sementara itu beberapa arkeolog mengklaim bahwa patung raksasa ini dituntun orang-orang untuk bisa mencapai posisinya.
Dilansir dari Scientific America, Rabu (7/11/2012), para arkeolog tersebut mencontohkan proses menuntun patung Moai dengan sebuah model seberat 4,4 ton. Hasil penelitian ini didetilkan dalam Journal of Archaeological Science.
Sebelumnya telah ada teori yang ditujukan berkaitan pembangunan patung Moai. Orang-orang Polinesia yang tinggal di sana pada 800 tahun silam menggelindingkan Moai tersebut di atas gelondongan kayu. Ide ini mendukung teori bahwa para penduduk setempat, bernama Rapa Nui, menjadi terobsesi dengan pembangunan patung dan menghancurkan hutan di pulau itu.
"Ini cerita yang hebat, tapi tidak didukung bukti arkeologis," ujar Carl Lipo, arkeolog dari California State University yang bersama timnya mengajukan teori lain.
Lipo bersama timnya mengajukan teori bahwa Moai dituntun oleh orang-orang menggunakan tali, layaknya cara yang digunakan orang untuk memindahkan lemari pendingin.
Patung tersebut tidak dapat berdiri sendiri dan harus menggunakan sandaran. Namun setelah mencoba selama beberapa hari, sebuah kelompok yang terdiri dari 18 orang berhasil membuat model patung Moai berjalan.
Mereka melakukannya dengan tiga buah tali, satu diikat dari belakang untuk menahan agar tidak jatuh, dua tali diikatkan ke arah samping kanan dan kiri Moai.
Kelompok tersebut berhasil menggerakkan patung sejauh 100 meter dalam waktu kurang dari sejam. Menurut Lipo, hal ini menunjukkan bahwa sejumlah kecil orang bisa saja bekerja untuk memindahkan Moai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar